Kamis, 01 Januari 2015

hari baru 1 januari 2015


Selamat tahun baru untuk yang merayakannya,hari ini adalah saksi perjalanan waktu. detik, menit, jam, hari, minggu, dan bulan telah kita lewati semua itu tidaklah ada artinya ketika kita hanya sebatas memandang kemegahan kembang api, apakah hanya sesederhana itukah, tentu tidak, kita harus mengintropeksi diri, dengan menghilangkan ego kita akan sadar terlalu banyak hal bodoh yang sudah kita lakukan, apakah disisa hidup kita, kita hanya akan melakukan hal bodoh itu saja, saya sangat yakin kita akan bersama sama mengatakan dengan lantang kata "TIDAK". banyak yang telah kita rajut bahkan menjadi kusut ditahun 2014, tapi tenang kita ternyta oleh tuhan masih diberikan kesempatan untuk memperbaiki itu semua di mulai dari sekarang, menunda hanya membuat kita menjadi lemah, jadi pemalas, dan kita tidak akan berhasil mencapai tujuan sebelum kita mampu mehapus kata tunda dalam kehidupan. taukah nanti dimasa depan kita jadi apa ? tentu kita tidak akan mampu memprediksi secara tepat, jadi apa yang harus kita lakukan ? tanyakan pada diri kita !! mau jadi apa dan apa yang harus dilakukan ? ya sesederhana itu, tentulah tidak, teori dan implementasi akan menghasilkan 2 hal, yang pertama berhasil yang ke dua gagal, pilahlah kita akan mengambil bagian yang mana ? choose your life !!!

Kamis, 10 Desember 2009

CoRn_3 (Part I)

Oleh : Veny Delviya M
XII IPA 1

Aku merupakan salah satu siswa kelas XI IPA 3. Di SMA DHARMA BAKTI. Di sekolah ku, penentuan kelas perjurusan di tetapkan saat siswa naik ke kelas XI. Saat aku melihat papan pengumuman di mading sekolah, nama ku terpajang cantik di sana menjadi siswa kelas XI IPA 3. Aku lihat kembali dengan seksama, dan ternyata itu benar nama ku. Aku mulai mencari-cari nama sahabat ku sewaktu aku masih duduk di kelas X. Untungnya, aku pun masih 1 kelas bersama sahabatku Endah.
“ Wahh.. ternyata kita 1 kelas lagi Vey.. hha”. Endah terlihat senang
“Iya ndah, akhirnya, kita tetap 1 kelas lagi, tapi bagaimana dengan Umi dan Chaca?. Sepertinya kita tidak berkumpul lagi dalam 1 kelas y? Tanya ku sedih
“ Hmmhh.. kamu bener Vey, Umi di kelas IPA 1, sedangkan Chaca IPA Unggul” Jawab Endah, sambil terus memperhatikan mading sekolah
“ Y.. sudah laa, yang penting kita masih di 1 sekolah ini Ndah, walaupun tidak 1 kelas lagi, tapi kita kan masih sering bertemu.. bener toh?“
“Yaphh.. betuull sekali..” Jawab Endah yakin
Kami pun berlalu meninggalkan mading untuk mencari kelas XI IPA 3 yang akan kami tempati bersama selama 1 tahun di kelas XI . Wawhh..
***
Hari-hari ku lalui bersama anak-anak kelas XI IPA 3, aku mulai mengenal satu sama lain dengan bertegur sapa yang terkadang masih malu-malu untuk menegur. Tapi itu harus ku lakukan, agar aku tidak canggung mengenal mereka selama 1 tahun ke depan ini. Sampai akhirnya, tepat pada saat memperingati Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1945, sekolah ku selalu mengadakan perlombaan Kebersihan Kelas, Tim penilai dari perlombaan itu adalah guru-guru dari sekolah ku. Setiap kelas diharapkan dapat menciptakan suasana yang nyaman untuk siswa dan guru saat KBM berlansung, itu semua juga tidak terlepas dari penilaian terhadap kebersihan dan kelengkapan kelas.
Biasanya, sebelum perlombaan setiap kelas selalu mempersiapkan nama kelas, ini bertujuan untuk menunjukan bawha “Kelas Kami lah yang Terkompak”. Untuk itu, aku yang menjabat sebagai Sekretaris Kelas bersama dengan Yogi sebagai Ketua Kelas ku, mulai mencari-cari nama kelas yang ‘Terunik’ untuk di jadikan nama kelas kami nantinya.
Saat jam pelajaran kosong, aku berkumpul dengan teman-teman ku dikelas, terlintas dibenakku untuk mencari nama kelas dan mengajak teman ku yang lain untuk memberikan ide, kami mulai mencarik sebuah kertas untuk menentukan beberapa nama kelas. Dan ada 1 nama yang sederhana dan unik menurut ku dan teman ku, yaitu CoRn_3.
“Yogiiiii… “ Teriaku kepada Yogi yang duduk di pojokan kelas
“Apa sehh Vey?” Yogi yang sedang asyik membaca buku, sedikit tersentak
“Hehe.. maaf, aku punya nama yang bagus niyh buat kelas kita!” Dengan gaya imut ku berkata kepada Yogi
Yogi lalu berjalan memghampiri tempat duduk ku, yang saat itu aku sedang berkumpul dengan teman-temanku.
“Mana? . Coba aku lihat!” Yogi mengambil kertas itu dengan tampang seriusnya
“CoRn_3 , Community Of Republik Natural Program 3.. bagus-bagus, aku suka. Tapi aku tidak bisa memutuskan ini sebagai nama kelas. Karena itu semua harus berdasarkan kesepakatan anggota kelas Vey” Jelas Yogi
“Iya, aku mengerti Gi, hayoo umumkan sekarang kepada anggota kelas kita, mumpung kita lagi tidak belajar! hehe” Ajakku
“Baiklah”
Yogi pun mulai mengumumkan kabar gembira itu dan mengajak anggota kelas untuk berembuk memutuskan nama itu sebagai nama kelas. Namun hanya Deny yang tidak setuju dengan nama itu, karena menurutnya nama itu ‘Konyol’.
“Teman-teman, mohon perhatiannya sebentar !!” teriak Yogi
Kelas yang awalnya riuh pikuk, seketika menjadi tenang mendengar perintah Yogi.
“Begini, berhubung sebentar lagi akan diadakan perlombaan kebersihan kelas. Kita diharapkan dapat menciptakan suasana yang nyaman saat KBM. Selain itu, ada 1 hal yang paling penting, kita harus mempunyai nama kelas agar kelas kita terlihat kompak. Nahh.. Veny mempunyi usulan nama, yaitu CoRn_3. Kepanjangan dari Community Of Republik Natural Program 3 (three). Bagaimana menurut kalian, ada yang kurang setuju dengan ini?” Jelas Yogi panjang lebar
“Iya.. aku kurang setuju Gi, konyol sekali nama itu.. aneeh. CoRn itu kan artinya jagung, masak kelas kita disamain dengan jagung!!” teriak Deny dengan ketus
Aku yang mendengar itu rasanya ingin naik pitam, tapi Yogi segera meredamkan amarah ku.
“Ga kok, nama itu bagus.. unik malah. Jarang kan nama kelas pake nama tumbuhan gitu, apa lagi kita kan kelas IPA, wajar kan kita memakai nama tumbuhan?.” Sela Endah dengan tak kalah ketus
“Sudah.. Sudah, itu kan hanya usulan, wajar kalau ada yang bertentangan pendapat” Yogi menengahi
“Iyaa.. aku hanya mengusulkan nama itu, kalau kalian ada usulan lain, silahkan. Aku gag keberatan kok!” kataku ramah
“Baiklah, karena hanya Deny yang Komplain, apakah kamu punya usulan nama Den?” Tanya Yogi
Seketika kelas menjadi hening, begitu pula dengan Deny yang hanya tertunduk diam saat Yogi menantangnya.
“Tu kan Deny, dasar tukang rusuh !!!” ejek Endah
“Hhhuuuuuuuuu..” Teman 1 kelas menyoraki Deny
“Ssssstttt.. sudah, jangan begitu dong, Deny kan teman kita juga!” Yogi menenangkan kelas
Kelas pun kembali tenang. Yogi terdiam dan berfikir sejenak..
“Den, kamu sendiri tidak punya usulan nama. Jadi keputusannya, kami akan tetap menggunakan nama ‘CoRn_3’ sebagai nama sekaligus maskot kelas kita” Ungkap Yogi dengan tegas
Mendengar penjelasan itu, serentak kelas menjadi riuh dan sebagian besar dari mereka berteriak senang.
Mau tidak mau, Deny pun harus setuju dengan keputusan yang sudah di sepakati bersama.
***
Saat penilaian lomba kebersihan kelas, aku, Yogi dan teman-teman sekelas, sudah mempersiapkan kelengkapan kelas dengan rapi dan bersih. Kami menyiapkan dengan penuh kekompakan, mulai dari mengecet kelas hingga melengkapi semua atribut kelas untuk memperingatai Hari Kemerdekaan.
Selesai upacara memperingati Hari Kemerdekaan, pengumuman pemenang lomba kebersihan kelas mulai di umumkan. Kami sudah mulai pasrah, karena saat pengumuman itu, mulai dari Juara 1 sampai Juara 3, ‘CoRn_3’ tak kunjung disebut sebagai salah satu kadidat Juara. Tapi saat protokol upacara menyebutkan ‘Juara Harapan 1, jatuh kepada kelas XI IPA 3, CoRn_3 !!’, sontak kami pun berteriak senang.

“Pemenang Lomba Kebersihan Kelas untuk Juara Harapan 1 adalah kelas XI IPA 3, CoRn_3 !!” ucap protokol upacara dengan lantang
“Hooorrreeeeeeeeeeeeeee”. Teriak kami menggelegar
“Dimohonkan kepada perwakilan kelas untuk mengambil hadiah ke depan” ucap protokol
Saat aba-aba itu kami dengar, tidak ada satu pun dari kami yang berani mengambil hadiah ke depan, termasuk Yogi sebagai ketua kelas. Hingga akhirnya saat selesai upacara, Ketua Osis laah yang mengatar hadiah tersebut ke kelas, Yogi pun menerima hadiah itu dengan senang hati dan di selimuti perasaan malu-malu.
***
Semenjak kemenangan itu, aku bersama seluruh anggota kelas ‘CoRn_3’, mendapatkan anugerah yang mendalam, yaitu kekompakan!. Walaupun hanya Juara Harapan 1, tetapi bagi ku dan kami semua itu merupakan penghargaan yang berarti.
Sebuah nama ‘CoRn_3’ yang sederhana itu, dapat membawa kami dalam kekompakan kelas dan solidaritas yang tinggi satu sama lain. Baik suka maupun duka selalu kami lalui bersama tanpa membeda-bedakan dan kami merasa bahwa kami adalah 1 keluarga besar.
Kekompakan kami ini membuat kelas-kelas XI yang lain berdecak kagum. Hingga saat ini, walaupun setelah naik ke kelas XII, kami tidak berkumpul lagi dalam satu kelas yang bernama ‘CoRn_3’. “Bagi ku dan kami semua, kebersamaan CoRn_3 selalu di hati” Batinku berkata, hingga mataku berkaca-kaca mengenangnya.
***



TO BE CONTINUE..